Pada
zaman dahulu, ada sebuah hutan yang lebat yang dihuni oleh berbagai jenis
binatang. Binatang-binatang itu hidup rukun dan saling menyayangi. Di antara
hewan-hewan itu ada sebuah keluarga Monyet yang bersarang di pinggiran hutan.
Monyet-monyet itu senang sekali memakan berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran.
Monyet menyukai buah-buahan yang harum baunya, terutama buah pisang.
Dalam keluarga monyet tersebut, ada seekor
monyet kecil yang pemalu dan penakut, dan oleh karena itulah dia keluar mencari
makan pada saat keadaan sedang sepi.
Pada suatu hari, di dalam persembunyiannya
monyet tampak gelisah, karena sudah beberapa hari ini dia hanya makan
sayur-sayuran ala kadarnya, menurutnya makanan tersebut kurang enak, sehingga
dia merasa tidak puas. Pada hari itu ia ingin sekali makan buah pisang yang
sudah lama ia tidak memakannya. Sebenarnya ada sebuah pohon pisang yang banyak
buahnya di dalam hutan, tetapi sayang di tempat pisang itu tumbuh selalu saja
ramai dikunjungi oleh para binatang lain. Karena Monyet itu sangat pemalu dan
penakut, ia enggan untuk pergi ke sana.
Karena inginnya sang Monyet untuk makan buah
pisang itu, ia pun keluar dan pergi keluar hutan untuk mencari buah pisang.
“Ah, siapa tahu di tempat lain ada buah pisang
yang bisa aku temukan.” Pikir Monyet sambil menyusuri jalan setapak di
pinggiran hutan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQjfc33L6X5FhFnaUAp6VSy8E-Sm-l_7Iqc24ubh9xaEn3K3x2Wo8CPxybcaxTf5t7aXhroEc4621NW7BbsmpzvILf9qvfYyDWWNHVvC3MmYadKPyAcQaufwiEPtYvjH0wteHPZCGfp_ds/s640/maxresdefault.jpg)
Selang beberapa waktu setelah Monyet
berjalan-jalan di luar hutan tibalah ia di sebuah perkebunan dan di sana dia
mendapati beberapa buah pisang tergeletak di sana.
Si Monyet merasa kaget sekaligus gembira melihat
makanan kesukaannya itu. Monyet pun mendekatinya. Setelah dekat dengan buah pisang
itu, dia pun buru-buru mengambilnya.
Namun sesaat timbul pertanyaan dalam hatinya,
“Jangan-jangan buah pisang ini kepunyaan seseorang?” Pikir monyet
mengamat-amati buah pisang tersebut. Lalu terbayang dalam pikiran si Monyet
pesan orang tuanya bahwa mengambil sesuatu yang menjadi milik orang lain adalah
perbuatan yang tidak baik, Tuhan tidak suka dengan orang yang melakukan
perbuatan itu, karena akan merugikan orang lain. Apapun keadaannya, perbuatan
mencuri tidak diperbolehkan.
Monyet pun merasa bimbang. Di satu sisi ia takut
jika nanti orang tuanya tahu ia mengambil pisang tersebut, maka ia akan
dihukum. Namun di sisi lain Monyet sudah sangat lapar sekali karena telah
berjalan jauh ke luar hutan.
Akhirnya, karena rasa laparnya si Monyet memutuskan
mengambil buah pisang itu. Pada saat monyet tiba di tempat persembunyiannya,
kebetulan pada saat itu Ayah dan Ibunya sedang berada di dalam hutan untuk
mencari makan. Dan, pada saat itu pula, sambil duduk santai monyet melahap
pisang yang dicurinya tersebut.
Di saat bersamaan, di dalam kebun yang tadi
didatangi si Monyet, seorang petani sedang kebingungan mencari-cari pisang yang
tadi diletakannya di tengah kebun. Dia mencari ke sana dan ke sini namun apa
yang dicarinya tersebut tidak diketemukannya juga. Hingga akhirnya dia putus
asa dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Keesokan harinya, si Monyet kecil rupa-rupanya
ketagihan memakan pisang hasil curiannya kemarin. Hari itu, sang monyet
berencana untuk kembali mengunjungi kebuh yang kemarin ia datangi. Setelah
orang tuanya pergi untuk mencari bahan makanan, iapun keluar dari hutan lagi
dengan harapan semoga dia dapat bertemu dengan pisang yang diletakan kembali di
tengah kebun tersebut. Namun sesampainya di kebun tempat dia menemukan pisang
yang kemudian dibawanya pulang tersebut, si monyet tidak mendapatkan apa yang
diharapkannya tersebut. Monyetpun akhirnya duduk dengan menyender pada sebuah
batang kayu di pinggir hutan tersebut. Hingga pada akhirnya dari kejauhan
monyet melihat ada sosok manusia yang memakai caping berjalan mendekati kebun
tersebut. Di dera oleh rasa ketakutan atas kedatangan orang yang berjalan ke
arahnya tersebut, monyetpun langsung mencari tempat persembunyian. Ditempat
persembunyiannya tesebutlah monyet mengamati orang yang tengah berjalan
tersebut.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0qpbYhdVBYF9akkLJjR018vSqP8R1-kLTeeFyvaMdeWhO3xeaBeQ1Y_2rXk4TM6WKkHzh_aB3er7fgh7qqm51nr7-O0V5hP5ZlOGb6kXCLjUeOSB7kp255X6u2kO49E_Oa0Uqeq3Dc_b/s400/monyet2.jpg)
Ternyata orang yang berjalan itu adalah Pak
Petani. Pak Petani saat itu sedang berjalan membawa pisang. Dan Pak petani itu
ternyata tidak singgah dikebunnya, dia hanya melewati saja kebun itu untuk
kemudian pulang menuju rumah kediamananya.
Dengan rasa takut yang ditahan, dari kejauhan
monyet mengikuti petani itu sampai di rumah kediaman Pak petani. Monyet
mengamat-amati dari kejauhan dimana petani itu meletakan pisang yang dibawanya
tersebut. Ternyata Pak petani meletakan pisang itu di atas meja di teras
rumahnya. Setelah melihat-lihat keadaan, sang Monyet itupun pulang. Ia
berencana akan mencuri pisang-pisang itu nanti malam setelah keadaan sepi dan
Petani telah tidur.
Saat malam menjelang sang Monyet telah kembali
ke rumah Pak Petani. Lalu ia mengendap-endap mendekati teras rumah Pak petani
tersebut, dimana pisang diletakan di atasnya. Pada saat monyet semakin
mendekati pisang itu tiba-tiba monyet mendengar adanya suara menderu-deru dan
mendecit. Dan monyet pun langsung balik badan dan lari terbirit-birit disertai
perasaan panik yang amat sangat. Monyet itu berlari tanpa melihat kanan-kiri,
hingga akhirnya tanpa disadarinya dia pun menabrak benda yang sangat keras dan
saking kerasnya monyet menabrak benda itu, monyet pun akhirnya pingsan.
Ternyata, sebenarnya suuara yang terdengar menderu-deru dan berdecit tersebut
adalah suara yang ditimbulkan oleh rimbunan pohon bambu yang saling bergesekan
karena tertiup oleh hembusan angin malam. Dan kebetulan pohon-pohon bambu itu
tumbuh di dekat rumah Pak petani. Pada saat monyet lari terbirit-birit dan
akhirnya menabrak sebuah benda keras, sebenarnya monyet menabrak tiang jemuran
milik Pak petani yang ada di dekat teras samping rumah. Karena pada saat itu
hari sudah gelap dan panik, sang Monyetpun tidak menyadarinya. Mungkin itulah
ganjaran bagi sang Monyet karena telah mencoba mencuri pisang milik Pak Petani.
0 Response to "Akibat Bagi Monyet Yang Mencuri [Dongeng]"
Post a Comment